Radiasi
yang dipancarkan alam dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu
radiasi kosmis, radiasi terestrial, dan radiasi internal. Radiasi kosmik
beradal dari sumber radiasi yang berada pada benda
langit dalam tata surya dalam bentuk partikel berenergi tinggi (sinar
kosmis); dan sumber radiasi yang berasal dari unsur radioaktif di dalam
kerak bumi yang terbentuk sejak terjadinya
bumi.Radiasi internal adalah radiasi yang diterima oleh manusia dari
dalam tubuh manusia sendiri, dalam hal ini sumber radiasi masuk ke dalam
tubuh manusia melalui makanan, minuman atau udara.
Sinar kosmis yang berupa partikel akan bereaksi dengan atmosfir bumi menghasilkan tritium, berilium dan carbon yang radioaktif. Tak seorangpun luput dari guyuran radiasi ini meskipun jumlahnya berbeda-beda berdasarkan lokasi dan ketinggian. Karena medan magnet bumi mempengaruhi radiasi ini, maka orang di kutub
menerima lebih banyak daripada yang ada di katulistiwa. Selain itu
orang yang berada di lokasi yang lebih tinggi akan menerima radiasi yang
lebih besar karena semakin sedikit lapisan udara yang dapat bertindak
sebagai penahan radiasi. Jadi, orang yang
berada di puncak gunung akan menerima radiasi yang lebih banyak daripada
yang di permukaan laut. Orang yang bepergian dengan pesawat terbang
juga menerima lebih banyak radiasi.
Di
bawah ini adalah data yang diperoleh oleh satu badan internasional di
bawah PBB yang meneliti masalah efek radiasi (UNSCEAR). Laju dosis
diberikan dalam mikrosievert per jam, di mana 1 mikro sama dengan
sepersejuta.
Ketinggian, (m)
|
Laju dosis (mikrosievert/jam)
|
0 (permukaan laut)
2000
4000
12000
20000
|
0,03
0,1
0,2
5
13
|
Misalnya
ada seseorang bepergian dari Jakarta ke Yogyakarta menggunakan pesawat
terbang dengan waktu tempuh kira-kira 1 jam dengan ketinggian jelajah
sekitar 12000 m, maka orang itu akan memperoleh radiasi kosmis sebesar 5
mikrosievert. Batas dosis masyarakat umum adalah 5 milisievert
per tahun atau 2,4 mikrosievert per jam. Jadi orang itu telah menerima
radiasi lebih dari 2 kali nilai batas. Meskipun demikian, orang ini
belum tentu akan menderita kanker akibat tambahan radiasi ini.
Radiasi terestrial
Bahan
radioaktif utama yang ada dalam kerak bumi adalah Kalium-40,
Rubidium-87, unsur turunan dari Uranium-238 dan turunan Thorium-232.
Besarnya radiasi dari kerak bumi ini berbeda-beda karena konsentrasi
unsur-unsur di tiap lokasi berbeda, tetapi biasanya tidak terlalu
berbeda jauh. Penelitian di Perancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika
Serikat menunjukkan bahwa kira-kira 95 persen populasi tinggal di
daerah dengan tingkat radiasi rerata dari bumi antara 0,3–0,6
milisievert per tahun (bandingkan: nilai batas dosis pekerja radiasi adalah 50 milisievert per tahun, untuk masyarakat umum 5 milisievert per tahun). Sekitar tiga persen populasi dunia menerima dosis 1 milisievert per tahun atau lebih.
Ada
beberapa tempat di dunia ini yang memiliki tingkat radiasi dari kerak
bumi yang sangat tinggi tetapi tingkat insiden orang terkena kanker
rendah.
Tempat
|
Penduduk (1985)
|
Laju dosis
|
keterangan
|
Pocos de Caldas,
Brazil
Guarapari,
Brazil
Kerala & Tamil Nadu, India
Ramsar, Iran
|
Bukit, tak berpenghuni
Kota kecil, 12.000 orang
~ 70.000 orang
~ tak tercatat
|
~ 250 mSv/tahun
15 ~ 175 mSv/tahun
3,8 ~ 17 mSv/tahun
~ 400 mSv/tahun
|
-
tiap musim panas didatangi 30.000 pelancong
-
-
|
Menurut perhitungan UNSCEAR, penduduk bumi menerima radiasi dari kerak bumi ini kira-kira 350 mikorosievert per tahun.
Radiasi internal
Manusia juga menerima pancaran radiasi dari dalam tubuhnya sendiri. Unsur radioaktif ini kebanyakan berasal dari sumber kerak bumi yang masuk
melalui udara yang dihirup, air yang diminum ataupun makanan. Unsur
yang meradiasi manusia dari dalam ini kebanyakan berupa tritium,
Carbon-14, Kalium-40, Timah Hitam (Pb-210) dan Polonium-210. Radiasi
internal ini umumnya merupakan 11% total radiasi yang diterima
seseorang.
Penduduk
di tempat paling utara di bumi menerima radiasi internal dari
Polonium-210 kira-kira 35 kali nilai rata-rata dari daging kijang yang
mereka makan. Penduduk di daerah Australia
Barat yang kaya dengan uranium menerima radiasi internal kira-kira 75
kali nilai rata-rata dari daging domba, kangguru dan offal yang mereka
konsumsi.
Seseorang
yang ada di dalam gedung atau rumah dapat menerima radiasi dari sumber
yang ada dalam bahan bangunan. Sumber radiasi yang terutama di sini
adalah radon yang merupakan gas turunan peluruhan Uranium-238 dan Thorium-232. Yang berbahaya dari gas radon
ini adalah anak turunannya yang akhirnya menjadi timah hitam yang
stabil. Di daerah yang beriklim dingin, konsentrasi radon di dalam rumah
bisa lebih tinggi daripada di luar, akan tetapi di daerah tropis
konsentrasi di dalam maupun di luar bisa sama (karena kondisi rumah yang
terbuka). Radiasi yang diterima dari radon ini kira-kira 50% dari total radiasi yang diterima dari alam.
Radiasi dari tindakan medis
Radiasi
dari tindakan medis merupakan radiasi yang berasal dari sumber buatan
manusia, jadi sesungguhnya bukan merupakan radiasi dari alam. Radiasi dari tindakan medis ini dituliskan di sini sebagai pembanding.
Dalam
bidang kedokteran radiasi digunakan sebagai alat pemeriksaan
(diagnosis) maupun penyembuhan (terapi). Pesawat sinar-X atau Roentgen
merupakan alat diagnosis yang paling banyak dikenal dan dosis radiasi
yang diterima dari roentgen ini merupakan dosis tunggal (sekaligus) terbesar yang
diterima dari radiasi buatan manusia. Dalam sekali penyinaran sinar-X
ke dada, seseorang dapat menerima dosis radiasi total sejumlah 35-90
hari jumlah radiasi yang diterima dari alam. Penyinaran sinar-X untuk
pemeriksaan gigi memberikan dosis total kira-kira 3 hari jumlah radiasi
yang diterima dari alam. Penyinaran radiasi untuk penyembuhan kanker
nilai dosisnya kira-kira ribuan kali dari yang diterima dari alam.
Meskipun
dosis radiasi yang diterima dari kedokteran ini cukup tinggi, orang
masih mau menerimanya karena nilai manfaatnya jauh lebih besar daripada
iesikonya.
Radiasi dari reaktor nuklir
Banyak
orang beranggapan bahwa tinggal di sekitar pembangkit listrik tenaga
nuklir akan menyebabkan terkena radiasi yang tinggi. Meskipun di dalam
reaktor terdapat banyak sekali unsur
radioaktif, tetapi sistem keselamatan reaktor membuat jumlah lepasan
radiasi ke lingkungan sangat kecil. Dalam kondisi normal, seseorang yang
tinggal di radius 1-6 km dari reaktor menerima radiasi tambahan tak
lebih daripada 0,005 milisievert per tahun. Nilai ini jauh lebih kecil
daripada yang diterima dari alam (kira-kira 2 milisievert per tahun)
atau 1/400 nilai radiasi dari alam.
Radiasi
yang dipancarakan dari PLTN sesungguhnya lebih kecail daripada radiasi
dari pembangkit listrik berbahan bakar batubara maupun minyak. Radiasi
yang diterima orang per orang di sekitar PLT Batubara bisa 3 kali lebih
tinggi daripada yang diterima dari PLTN.
Gambar 1 Sumber Dosis Radiasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar