Jumat, 02 Maret 2012

Pengaruh Suara Bising

Pengaruh Suara Bising adalah kerusakan pada indera pendengar dan akibat ini telah diketahui dan diterima umum. Kerusakan atau gangguan sistem pendengaran dibagi atas :
Grafik Kebisingan
Keterangan grafik :
A = sebelum pengaruh kebisingan
B = 3,5 jam sesudahnya
C = 22,5 jam sesudahnya
D = segera setelah pengaruh kebisingan dihentikan.
Dikutip dari Dr. Suma’mur P.K., M.Sc., “Higiene Perusahaan dan Kesehatan”
1. Hilangnya pendengaran secara temporer/sementara dan dapat pulih kembali apabila bising tersebut dapat dihindarkan.
2. Orang menjadi kebal atau imun terhadap bising.
3. Telinga berdengung.
4. Kehilangan pendengaran secara menetap dan tidak pulih kembali: biasanya dimulai pada frekuensi sekitar 4.000 Hz, kemudian menghebat dan meluas pada frekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi percakapan (lihat grafik).
Selain pengaruh suara bising terhadap sistem pendengaran, dapat pula mengganggu konsentrasi, meningkatnya kelelahan: ini dapat terjadi pada kebisingan tingkat rendah sedangkan pada tingkat tinggi kebisingan dapat menyebabkan salah tafsir pada saat bercakap-cakap.
Apabila suara bising berinterferensi dengan frekwensi 300-3.000 Hz akan menyebabkan perasaan tidak enak dalam pekerjaan dan terhadap lingkungan sekitarnya akan menimbulkan reaksi masyarakat yaitu protes terhadap kebisingan.
Pada suatu penelitian di Jerman menunjukkan pekerja yang mengalami kebisingan dapat menyebabkan gangguan hormonal, sistem saraf, dan merusak metabolisme.
Para ahli Rusia menemukan pekerja-pekerja di industri mengalami perubahan saluran darah, dan timbul brady cardia (denyut jantung lemah), fisik lesu dan mudah terangsang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar